NFT Brand untuk Digital Community – Saat berbicara tentang NFT, biasanya terlintas kata “karya seni” dan “koleksi”. Banyak orang yang tergiur untuk membeli NFT karena keunikannya. Oleh karena, saat brand memutuskan untuk memulai proyek NFT, banyak aspek yang perlu dipertimbangkan.
Tak heran jika NFT yang dikembangkan brand, jadi bukan hanya sekedar karya seni untuk dikoleksi, namun alat membangun sebuah digital community. Digital community ini sebagai wadah di mana para kolektor yang memiliki interest yang sama dapat saling bertukar pikiran, pemahaman, dan pendapat. Untuk menciptakan digital community yang menarik, brand tidak boleh hanya terpaku pada satu aspek, namun harus menggabungkan aspek pendekatan fisik, emosional dan pendekatan digital.
Baca juga: Lebih dari Engagement, Ini 6 Alasan Brand Membuat NFT!
Tapi sebelumnya, brand juga harus memahami tentang daya pikat NFT itu sendiri. Pertama, jumlahnya yang terbatas dalam setiap proyek dan setiap NFT memiliki values dan eksklusivitas yang berbeda-beda. Misalnya, jika pemegang NFT mendapatkan platinum tier, tentunya eksklusivitas yang ditawarkan lebih sedikit dibandingkan gold tier. Selain itu, tingkat kelangkaan yang ada di dalam atribut NFT menjadi salah satu yang paling diminati.
Kemudian, selain aspek eksklusivitas dan kelangkaan, terdapat komponen hasrat atau interest terhadap topik yang mewakili NFT atau komunitas terkait. Misalnya, ada beberapa koleksi pemberdayaan perempuan seperti World of Women dan Crypto Chicks, koleksi ini diminati karena mewakili isu tertentu. Emosional manusia sangat kuat dan dapat menyatukan orang-orang yang berpikiran sama dengan minat yang sama.
Yuk, kita bahas lebih lengkap 3 tips memanfaatkan NFT Brand untuk membangun digital community.
Tips 1: Manfaatkan Karakter NFT Brand yang Punya Suplai Terbatas

Untuk bisa memanfaatkan NFT untuk membangun digital community, brand bisa mulai dengan eksploitasi ciri khas NFT yang memiliki supply terbatas lalu temukan dengan fungsi akses. Yang mana artinya NFT brand sebagai kunci untuk mengakses komunitas khusus atau penawaran eksklusif.
NFT digunakan sebagai kunci digital yang digunakan sebuah brand untuk masuk ke dalam komunitas, mendapatkan barang fisik, dan memberikan pengalaman menarik bagi pemegang NFT itu sendiri. Beberapa brand yang telah menerbitkan NFT memberikan penawaran menarik seperti akses ke suatu event, memberikan diskon terhadap barang fisik, atau memberikan akses ke penggunaan Discord untuk saling berbagi informasi eksklusif.
Tips 2: Seamless Experience dari Offline ke Digital

Untuk brand bisa menggunakan NFT jadi akses untuk sebuah event, maka dibutuhkan upaya yang luar biasa besar. Terutama memastikan proses tersebut seamless, sehingga customer tidak merasa pusing dan efisien karena brand tiba-tiba menambahkan aspek NFT untuk bisa akses sebuah event.
Anda harus dapat mengkombinasi taktik tradisional seperti acara tatap muka, konferensi, dan digital experiences, dengan new access technology seperti NFT. Contoh menarik bisa dilihat dari brand Heineken.
Heineken meluncurkan virtual brewery di metaverse yang merupakan “metaverse beer” pertama yang disebut Heineken Silver. Untuk mendukung peluncuran tersebut, Heineken mengadakan acara secara fisik di seluruh Eropa dengan memadukan metaverse experience. Acara tersebut memadukan seni NFT dengan bir asli Heineken Silver yang dapat diminum.
Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari penggunaan strategi “ new phygital”. Perpaduan realistis antara digital dan fisik secara omnichannel dapat menciptakan touchpoints yang konstan untuk terus melibatkan dan menumbuhkan digital community.
Tips 3: Lebih Intensif Implementasikan Strategi Phygital

Melanjutkan upaya seamless experience di atas sangat berkaitan dengan tips ketiga ini, yaitu intensif implementasikan strategi phygital. Dimana brand harus memikirkan bagaimana NFT dapat menjembatani ruang fisik dan digital?
Untuk memulai hal tersebut, brand sebagai pemegang IP (intellectual property) harus bisa memanfaatkan komunitas offline yang sebelumnya sudah terbentuk dan menggerakkannya untuk bisa transisi ke digital. Atau jika memang brand harus mulai dari nol, maka yang perlu mereka lakukan adalah menggandeng para pemegang NFT ini untuk bisa melakukan hal seru (utility) bersama-sama.
Adapun kunci utama yang perlu brand lakukan adalah jangan melihat metaverse (output) sebagai konsep yang perlu dicari kekurangannya sehingga menciptakan sesuatu yang baru. Tapi berlaku lah sebaliknya, gunakan best practice Anda di offline untuk bisa diimplementasikan ke online (digital).
Dalam kasus Heineken di atas, kita bisa melihat bahwa brand ini sadar akan best practicenya, yaitu membuat bir, nah mereka tidak menyimpang dari itu. Mungkin perlu beberapa trial and error, tetapi jika brand bisa mempertahankan para audiens baru bisa jadi ada potensi. Kuncinya brand wajib menghindari visi membuat proyek NFT untuk mencapai tujuan tertentu dan sebagai solusi untuk semua kebutuhan digital brand. Tapi gunakanlah NFT sebagai alat untuk engage , membangun, dan mendorong potensi brand ke masa depan, yaitu digital.
Itu dia pembahasan tentang bagaimana NFT bisa dimanfaatkan oleh Brand untuk membangun digital community. Temukan lebih banyak lagi pembahasan tentang NFT Brand, tantangan, tujuan, cara kerjanya di sini!
Untuk memulai proyek NFT Brand Anda, silakan konsultasi bersama Kolektibel. Kolektibel adalah NFT marketplace memiliki lisensi lengkap termasuk menggunakan public blockchain Vexanium yang telah berlisensi. Kolektibel juga menyediakan periode konsultasi dan support untuk brand dalam proses memulai proyek NFT nya. Mulai dari drafting utility, roadmap NFT drop, produk NFT dan masih banyak lagi.
Baca juga: Belajar NFT! Kenali Arti, Cara Kerja, Sifat Dasar, Kegunaan dan Masa Depannya!