FAQ: Tentang NFT, Blockchain & Web3

Apakah itu NFT ?

  • Pada blockchain, terdapat dua jenis token yaitu fungible dan non-fungible. Fungible merupakan kondisi dimana nilai suatu barang bersifat sepadan dengan barang yang lain dan dapat ditukarkan (interchangeable) contohnya 1 buah emas 2 gram dapat ditukar dengan 2 buah emas 1 gram karena pada dasarnya kedua emas tersebut sama-sama bernilai 2 gram.
  • Sedangkan non-fungible sendiri merupakan kondisi dimana nilai suatu barang berbeda dengan barang yang lain karena bersifat unik dan tidak dapat diduplikasi contohnya tiket pertandingan basket yang memiliki nomor tiket berbeda tidak dapat ditukarkan satu sama lain karena tidak memiliki nilai yang sama.
  • Maka dapat dikatakan NFT(non- fungible token) merupakan aset digital yang merepresentasikan karya seni seperti lukisan, kartu olahraga atau musik dimana aset digital ini bersifat unik, tidak dapat duplikasi dan dapat ditransaksikan seperti halnya aset fisik. NFT tidak dapat diduplikasi karena kepemilikan NFT tercatat di blockchain dan mudah untuk dilakukan verifikasi kepemilikan.Di Kolektibel, proses transaksi NFT tercatat dengan baik di jaringan blockchain Vexanium.

Apakah itu blockchain?

  • Blockchain merupakan sebuah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan data digital tersentralisasi yang terhubung melalui kriptografi dimana pencatatan yang dilakukan bersifat transparan, tidak dapat diubah, dihapus atau diretas dan setiap pihak yang terlibat di dalamnya bertanggung jawab atas tindakan masing- masing.

Apakah itu Vexanium?

  • Vexanium merupakan public blockchain asal Indonesia dengan legal entitas berupa yayasan. Teknologi blockchain Vexanium sendiri bersifat open-source dan menyediakan beberapa layanan diantaranya adalah mekanisme smart contract untuk Kolektibel dimana bukti kepemilikan kolektor akan NFT tercatat secara jelas dan transparan di blockchain Vexanium.

Apakah itu smart contract?

  • Smart contract merupakan program otomatis yang disimpan di blockchain dimana smart contract ini akan berjalan ketika kondisi yang telah ditentukan oleh para pihak terkait terpenuhi. Smart contract pada umumnya digunakan untuk mengotomatisasi pelaksanaan dari kesepakatan atau perjanjian sehingga semua pihak dapat merasa yakin akan hasil dari pelaksanaan smart contract ini. Smart contract inilah yang mendasari adanya perlindungan akan konsumen, membuktikan catatan pembelian serta bukti kepemilikan.

Apakah itu Web3?

  • Seperti namanya, Web 3.0 berarti generasi ketiga internet dimana ketika situs web dan aplikasi bisa memproses informasi dengan cara seperti manusia yang cerdas lewat teknologi.
  • Web3 ditemukan oleh Tim Berners-Lee dan awalnya ditujukan untuk bisa menjadi internet yang lebih mandiri, cerdas, dan terbuka. Dalam implementasinya saat ini, definisi Web3 diperluas menjadi sebuah tempat bagi data yang akan saling berhubungan dengan cara yang terdesentralisasi, berbeda dengan generasi internet saat ini (Web 2.0), yang sebagian besar data disimpan dalam repositori terpusat.
  • Cara kerjanya nanti, pengguna dan mesin akan bisa berinteraksi dengan data. Akan tetapi, supaya hal itu terjadi, program perlu memahami informasi, baik secara konseptual maupun kontekstual. Oleh karena itu, pilar utama dalam Web3 sendiri adalah web semantik dan Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.