Saat Brand memutuskan untuk membuat NFT, tentu harus diputuskan juga dimana produk tersebut akan dipasarkan. Apakah Brand akan tap in ke NFT Marketplace yang sudah ada atau menciptakan NFT Marketplace sendiri?
Untuk pilihan yang nomor 2, Kolektibel sebagai NFT Marketplace enabler siap jadi solusi Anda. Kolektibel lisensi lengkap termasuk menggunakan public blockchain Vexanium yang sudah memiliki entitas legal di Indonesia.
Namun terlepas itu, saat brand memutuskan untuk membuat NFT Marketplace maka diperlukan analisa tantangan yang mungkin akan ditemukan. Berikut Kolektibel rangkum 9 tantangan membuat NFT marketplace secara umum yang bisa menghambat brand!
Baca juga: Kupas Tuntas! 4 Tips Memulai Proyek NFT untuk Brand
1. Legal Challenges

Tantangan membuat NFT marketplace pertama dikarenakan saat ini tidak ada definisi hukum NFT internasional. Negara-negara seperti Inggris, Jepang, Uni Eropa bergerak maju dengan pendekatan yang berbeda untuk mengklasifikasikan NFT.
Namun, bisa dibilang Undang-Undang terkait NFT masih terjebak dalam menemukan definisi yang tepat karena pasar dan variasi NFT terus berkembang, sehingga sulit untuk mencapai landasan yang kokoh untuk kepatuhan dalam NFT. Di Indonesia, regulasi crypto sedang proses pemindahan dari Bappebti ke OJK, di Amerika Serikat, CFTC dan SEC berdebat tentang apakah blockchain sekuritas atau komoditas.
Untuk menghindari ini, Kolektibel menyarankan agar brand sejak awal terlibat dengan marketplace NFT yang telah sesuai regulasi yang ada. Kolektibel yang menggunakan Vexanium (blockchain yang digunakan) telah memiliki lisensi lengkap KBLI 62014 dan PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) dari Kemkominfo.
2. High and Hidden Fees

Perdagangan NFT hampir selalu disertai dengan gas fee yang tinggi dan tersembunyi. Oleh karena itu, sebagai pendatang baru atau brand harus mempertimbangkan ini ketika memilih platform NFT Marketplace. Kolektibel sendiri juga menetapkan nilai platform fee sejak awal dan disampaikan kepada brand, untuk cari tahu lebih detail, klik di sini!
3. Effort Edukasi New User

Industri NFT masih sangat baru, bagaikan platform sosial media di 20 tahun yang lalu. Yang mana user per edukasi terkait cara memiliki akun sampai mengoperasikannya dengan baik. Mulai dari melakukan pendaftaran, verifikasi, melakukan transaksi dan masih banyak lagi.
Bedanya untuk marketplace NFT sendiri memiliki tantangan tambahan dimana user harus melakukan connect wallet dari metamask ke platform marketplace. Cukup sulit untuk user baru yang belum crypto savvy.
Kemudahan yang ditawarkan Kolektibel dari tantangan NFT Marketplace ini ada koleksi NFT dan bayar pakai rupiah lewat platform Kolektibel.com. Dengan demikian, user tidak perlu merasa kesulitan dan kebingungan untuk memulai koleksi NFT.
4. Smart Contract Risks and Maintenance of NFTs

Melanjutkan list tantangan membuat NFT marketplace, ada risiko smart contract dan pemeliharaan NFT. Ada beberapa skenario di mana peretas menyerang jaringan DeFi (Decentralized Finance) dan mencuri kripto dalam jumlah besar.
Baru-baru ini, protokol DeFi paling terkenal bernama Poly Network diserang oleh peretas, dan mengakibatkan kerugian hingga $600 juta dalam pencurian NFT ini. Alasan di balik pencurian itu adalah keamanan smart contract yang tidak memadai.
5. Ancaman Kejahatan Cyber dan Penipuan Online

Popularitas NFT tentunya meningkatkan munculnya risiko penipuan dan keamanan siber. Banyak kasus yang memperlihatkan bahwa oknum yang menjual aset digita ataul NFT palsu atau replika yang dapat merugikan kolektor.
Hal ini dikarenakan para oknum mampu memalsukan logo dan konten dari pemilik intellectual property sehingga tampak seperti NFT Marketplace yang asli. Menghindari ini, Kolektibel selalu melakukan proses kurasi terhadap aset digital yang dijajakan oleh brand atau artist di platform.
6. Justifikasi Harga Jual Produk NFT yang Sulit

Tantangan brand lainnya saat hendak membuat NFT marketplace adalah menentukan harga jual produk NFT itu sendiri. Apa yang menjadi tolok ukur untuk menentukan harga jual NFT di platform Anda.
Dalam prakteknya, harga NFT saat ini akan ditentukan oleh creativity, uniqueness, scarcity dari penjual dan pembeli, serta terdapat faktor lainnya, seperti komitmen benefit atau utility yang rela dilakukan oleh brand. Masih abu-abu tergantung bagaimana brand menentukan, dan belum tentu calon pembeli sepakat dengan harga itu, sehingga berpengaruh ke jumlah transaksi pembelian.
7. Nilai NFT yang Tidak Menentu Akibat Fluktuasi Pasar Kripto

Selanjutnya, tantangan NFT marketplace pasti tidak terlepas dari pasar kripto yang fluktuatif. Terutama untuk NFT yang diperjualbelikan dalam platform yang menggunakan jaringan blockchain berbasis kripto (decentralized nft marketplace), seperti yang terkenal OpenSea.
Untungnya hal ini tidak berpengaruh pada nilai NFT yang diperjualbelikan di platform Kolektibel.com. Di sini, pembayaran menggunakan Rupiah dan tidak ada konversi dari rupiah ke kripto. Sehingga nilai NFT tidak dipengaruhi oleh eksternal pasar, namun lebih ke roadmap proyek NFT bersangkutan dan benefit/utility yang ditawarkan untuk para Kolektor.
8. Industri Baru dengan Pilihan yang Variatif

NFT adalah istilah yang sedang tren. Namun, ini tidak berarti bahwa semua orang memahami apa itu dan bagaimana menghasilkan pendapatan dari NFT. Selain itu, sebagian besar marketplace yang menarik mencoba menggabungkan semuanya di satu lokasi, yang membuatnya kurang dapat dipahami oleh pendatang baru dan tidak terorganisir dengan baik.
Inilah mengapa mungkin sulit bagi orang untuk berpindah dari satu kategori ke kategori lainnya, memilih apa yang mereka inginkan, membuat token, dan mengelola pembayaran mereka.
9. Customer Support yang Minim

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, NFT marketplace masih dalam tahap awal, dan orang akan membutuhkan waktu untuk mempelajari lebih lanjut tentang peluang dan penerapannya.
Namun, beberapa pemilik bisnis gagal menyadari pentingnya membantu pelanggan mereka. Pada kenyataannya, Anda tidak pernah tahu bug atau masalah apa yang mungkin dihadapi customer Anda saat menggunakan platform Anda, dan Anda adalah satu-satunya yang memahami cara kerjanya.
Inilah mengapa sangat penting untuk menyediakan layanan pelanggan 24 jam yang selalu tersedia dan siap untuk mengumpulkan semua umpan balik dan memberikan solusi yang relevan untuk setiap klien. Pastikan tim Anda tidak akan menjawab dengan template sederhana dan memberikan bantuan nyata bagi mereka yang membutuhkannya pada waktu tertentu.
Sejauh ini, platform marketplace Kolektibel memungkinkan adanya layanan customer support via sosial media dan Discord. Silakan gabung sekarang untuk kenal dan berkomunikasi lebih lanjut.
Demikian 9 tantangan membuat NFT marketplace secara umum yang bisa menghambat brand membuat NFT. Sebagian besar sudah coba disiasati oleh platform Kolektibel, sebagai NFT Marketplace terkurasi pertama Indonesia yang menggunakan pembayaran menggunakan Rupiah. Kontak tim Kolektibel untuk pembahasan lebih lanjut tentang proyek NFT Anda, klik button di bawah ini: