Tips Memulai Proyek NFT – Pada beberapa tahun terakhir, kita bisa melihat banyak sekali proyek NFT yang diluncurkan oleh brand-brand besar. Tidak hanya menyentuh industri seni dan kreatif saja, ekosistem dalam teknologi blockchain ini juga mulai banyak diadopsi oleh brand ternama, bahkan hampir di semua sektor Industri. 

Beberapa contoh brand retail dan F&B yang sudah merilis NFT, seperti Macy’s, Pizza Hut Coca-Cola dan Starbucks. Di industri musik, ada Warner Music Group yang merilis project NFT sebagai digital music collectibles, bernama Virtual Vinyl. Lalu, pada industri beauty ada MAC dan Clinique. Tak ketinggalan, industri olahraga dan hiburan meramaikan pasar NFT dengan kehadiran NBA TopShot dan Coachella NFT. 

Adapun adopsi teknologi NFT yang pesat menunjukkan bahwa interaksi antara brand dan customer sudah melampaui aktivitas jual – beli, lalu berlangganan lewat membership. NFT dibuat agar bisa memberikan nilai eksklusif dan pengalaman yang lebih bersifat priceless (tidak terukur) bagi para customer. 

Tidak hanya itu, banyak sekali manfaat dari adopsi teknologi NFT yang bisa brand dapatkan. Namun, pada pembahasan kali ini, kita akan bagikan dulu tips memulai proyek NFT untuk Brand yang berminat! Yuk, simak selengkapnya di bawah ini:

Baca juga: Apa Alasan Brand Membuat NFT? Cek 5 Manfaat NFT untuk Brand di sini!

Tips Memulai Proyek NFT untuk Brand:

#1: Mulai dengan Tentukan Tujuan/Goals

Tips memulai proyek NFT untuk brand yang paling awal adalah menentukan tujuan dari proyek NFT itu sendiri. Tanyakan pada diri Anda dan tim, apa yang menjadi sasaran atau pain point yang ingin diselesaikan lewat proyek NFT ini

Jawabannya bisa sangat beragam. Mulai dari yang paling sederhana, yakni ingin riding the moment dan tren NFT yang sedang naik daun, hingga tujuan yang paling populer menciptakan komunitas customer yang lebih niche dan eksklusif lewat adopsi NFT. 

Fun fact, banyak juga proyek NFT yang digunakan sebagai cara untuk fundraising dan charity. Untuk beberapa perusahaan yang sudah memiliki basis loyalty program yang besar seperti Starbucks justru menjadikan proyek NFT (Starbucks Odyssey) sebagai extension menuju rewards yang bersifat new experiences priceless bagi para customer.

Intinya, pastikan set tujuan atau goals proyek NFT Anda jelas. Bentuk sebuah GOAL yang kemudian diturunkan ke dalam 3 aspek, yaitu:

  1. UTILITY (reward atau utilitas berkala yang akan diberikan)
  2. RARITY (berapa banyak suplai, tipe dan seri dari proyek NFT Anda) 
  3. COMMUNITY (berkaitan dengan activity dan engagement berkelanjutan dengan para NFT holder nantinya). 

Itu dia tips memulai proyek NFT pertama yang brand perlu lakukan! Mulai dengan definisikan pain point, tujuan NFT sebagai solusinya dan bagikan ke 3 elemen utama di atas.

#2: Tentukan Jenis Karya Seni yang Menjadi Proyek NFT Anda

Jangan lupa jika akar pengertian dari NFT itu sendiri adalah “Sebuah aset digital yang mewakili karya seni, dimana kepemilikan terhadap aset tersebut tidak dapat diduplikasi karena tercatat kepemilikannya (ownership) di blockchain dan sewaktu-waktu dapat Anda jual lagi di platform yang tersedia dengan nilai yang Anda inginkan.”

Yang mau tidak mau mengantarkan kita pada tips memulai proyek NFT untuk brand yang kedua. Brand harus tahu dan menentukan jenis karya seni apa yang akan menjadi buat untuk menjadi output atau “NFT” yang akan diperkenalkan pada customer. 

Pilihannya bisa banyak, bisa berupa avatar atau yang dikenal dengan PFP NFTs, lalu output seni digital 3D seperti video, musik atau foto dan masih banyak lagi. 

Menentukan jenis karya seni ini sangat penting karena sekaligus menargetkan komunitas tertentu yang ingin brand Anda curi perhatiannya. Selain itu, lewat target output yang jelas, Anda jadi bisa mulai memperhatikan aspek produksi dari NFT itu sendiri, apakah bisa dilakukan secara in-house atau perlu kolaborasi dengan creator yang memang expert di bidang tersebut. 

Setelah itu, Anda akan mulai memperhatikan aspek RARITY, seberapa banyak output karya seni digital atau NFT yang nanti akan dirilis. Ini tentu akan berkaitan dengan nilai jual dan kelangkaan dari proyek NFT Anda. 

#3. Buat Roadmap Proyek NFT Anda. Apa Milestone yang Ingin Dicapai?

Beranjak ke tips memulai proyek NFT untuk brand yang ketiga, yaitu membuat roadmap dari proyek NFT Anda. Hal ini bertujuan untuk menyakinkan para calon NFT Holder (pembeli), bahwa proyek NFT Anda bersifat jangka panjang dan punya target milestone yang bisa capai. 

Jadi, apa yang menjadi proyek NFT brand Anda terlihat realistis dengan target-target yang bisa dicapai oleh para pembeli nantinya. Ini berkaitan dengan aspek UTILITY seperti yang disebutkan pada tips sebelumnya. 

Roadmap proyek NFT Anda menjadi sebuah komitmen utility atau rewards untuk komunitas yang Anda bentuk dari para customer NFT ini.  Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari yang paling sederhana seperti mengadakan giveaway pada pencapaian tertentu, akses untuk whitelist perilisan NFT gelombang berikutnya hingga reward eksklusif untuk beberapa pengalaman berskala premium.

Lewat roadmap yang jelas, brand juga bisa mengelola ekspektasi terkait proyek NFT itu sendiri dan meningkatkan semangat komunitas. Semakin tinggi antusiasme komunitas pada proyek NFT Anda, semakin tinggi pula kesempatan untuk memperluas pasar brand Anda lewat advokasi atau testimoni yang baik dari komunitas. 

#4. Pilih Platform untuk Memasarkan Proyek NFT Anda

Pada tips memulai proyek NFT untuk brand yang satu ini, Kolektibel bisa jadi solusinya. Pemilihan platform untuk memasarkan NFT brand Anda sangat krusial, karena ini berkaitan dengan publik blockchain yang akan digunakan, cara pembayaran (apakah menggunakan kripto atau fiat), lisensi dan biaya gas-fee dari platform dan masih banyak lagi. 

Pada akhirnya ini akan mempengaruhi kemudahan calon NFT Holder untuk bertransaksi dan effort edukasi yang harus brand keluarkan ketika merilis NFT. 

Anda bisa saja menggunakan platform atau marketplace NFT terkemuka seperti OpenSea. Tapi dengan catatan ada gas fee atau biaya minting yang harus dibayarkan, transaksi pembayaran menggunakan kripto dan beberapa analisa risiko mendalam lainnya. 

Seperti nilai NFT yang cenderung volatile terhadap nilai tukar kripto yang digunakan (dalam kasus ini Ethereum) sehingga fluktuatif. Pembahasan tentang risiko proyek NFT nanti akan kita bahas di artikel lainnya. 

Singkat cerita, Kolektibel sebagai platform sekaligus NFT marketplace enabler mencoba menyelesaikan pain point di atas, lewat layanan end to end untuk memulai proyek NFT brand Anda. Mulai proyek NFT Anda di sini!

Brand Anda bisa menjual NFT di platform marketplace Kolektibel.com dengan mudah atau membuat marketplace NFT sendiri. Terlepas yang mana pilihan Anda nanti, Kolektibel memastikan proses pembayaran transaksi pembelian NFT dengan praktis lewat Rupiah. 

Jadi, Anda tidak perlu mengkhawatirkan upaya edukasi yang rumit terkait penggunaan dompet kripto untuk pembelian NFT seperti yang digunakan oleh platform NFT terkemuka, seperti OpenSea. 

Kolektibel juga platform marketplace NFT yang sudah memiliki lisensi KLBI  62014 lengkap di Indonesia. Menggunakan ekosistem Vexanium yang merupakan publik blockchain satu-satu di Indonesia yang sudah memiliki entitas legal atau berbentuk yayasan resmi. 

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Marketplace NFT Kolektibel? Pahami 5 Hal Berikut Ini!

Demikian 4 tips memulai proyek NFT untuk brand yang bisa Anda lakukan. Tentu tidak ada langkah-langkah yang paten atau benar salah, yang penting Anda berani untuk mencoba dan eksplor teknologi Web3 yang bisa digunakan untuk brand Anda.

Kontak tim Kolektibel jika ingin memulai proyek NFT untuk brand Anda. Klik di sini: 

Cari tahu proyek NFT Kolektibel bersama brand Indonesia di sini: